Ringkasan:Pabrik produksi gypsum bervariasi dalam skala dan tingkat teknologinya. Mulai dari pabrik yang memproduksi satu atau dua ton per hari menggunakan teknologi manual murah

Pabrik produksi gypsum bervariasi dalam skala dan tingkat teknologinya. Mulai dari pabrik yang memproduksi satu atau dua ton per hari menggunakan teknologi manual murah, hingga pabrik dengan kapasitas seribu ton per hari yang sangat terotomatisasi dan mampu memproduksi berbagai jenis dan kualitas gypsum.

Penggalian terkadang dilakukan dengan menggali area tanah tempat gipsum berada menggunakan teknik tambang terbuka. Teknik-teknik berikut dalam pabrik produksi gipsum meliputi penghancuran, penyaringan, penggilingan, pemanasan. Gipsum yang diekstraksi akan terlebih dahulu dihancurkan untuk mengurangi ukuran, dan kemudian disaring untuk memisahkan ukuran partikel yang berbeda. Material yang terlalu besar akan digiling lebih lanjut dan kemudian diangkut untuk pemrosesan lebih lanjut.

Bijih gipsum, dari tambang terbuka dan tambang bawah tanah, dihancurkan dan disimpan di dekat pabrik. Sesuai kebutuhan, bijih yang disimpan dihancurkan dan disaring hingga berdiameter sekitar 50mm. Jika kadar air bijih yang ditambang lebih besar dari sekitar 0,5 persen berat, bijih tersebut harus dikeringkan di pengering rotasi atau penggiling rol berpemanas.

Bijih yang dikeringkan dalam pengering rotasi diangkut ke penggiling rol, di mana bijih tersebut digiling sampai 90 persennya berukuran kurang dari 100 mesh. Gipsum yang telah digiling keluar dari penggiling dalam aliran gas dan dikumpulkan dalam siklon produk. Kadang-kadang bijih dikeringkan di dalam penggiling rol.

Lini produksi bubuk gips memerlukan proses penggilingan, misalnya di dalam ball mill, rod mill, atau hammer mill, jika gips akan digunakan untuk pekerjaan plester berkualitas tinggi atau untuk aplikasi cetakan, medis, atau industri.